label

home>

christino00.blogspot.com!

Minggu, 06 Mei 2012

Hubungan Seks Bisa Memperpanjang Usia




ANGGAPAN umum sejak lama tentang hubungan seks suami istri adalah untuk kebutuhan biologis dan mendapatkan keturunan. Ternyata menurut dr. Rosie, pakar seks dari Australia, manfaat hubungan seks, lebih dari itu karena memiliki nilai-nilai kesehatan.
HUBUNGAN seks yang sehat sepasang suami istri bermanfaat bagi wanita untuk kelancaran sirkulasi menstruasinya. Sementara itu, baik untuk wanita maupun pria, hubungan seks bermanfaat untuk memperbaiki kualitas tidur, mengurangi gejala dari stres, mengurangi rasa nyeri dari suatu penyakit, menaikkan kepercayaan diri, dan meningkatkan fungsi hormon estrogen pada wanita. Estrogen ini mengatur sifat-sifat seks sekunder pada wanita, misalnya memberi bentuk kepada wujud khas wanita, dinding vagina dan uterus. Bahkan, kini estrogen telah dibuat proporsi sintetiknya untuk mengatasi gejala tak enak saat menopause. Tidak hanya itu, hubungan seks yang sehat antara suami istri akan memberikan harapan untuk berusia panjang.
Apakah Anda ingin panjang umur? Memperbaiki kualitas libido? Apakah Anda ingin mengurangi berat badan sambil enjoy di tempat tidur? Jawabnya mudah saja, "nikmati hubungan seks Anda berdua," demikian nasihat Dr. Rosie. Bagaimana hubungan seks bisa memiliki nilai-nilai kesehatan? Lebih jauh Dr. Rosie menyatakan hubungan seks ibaratnya aktivitas aerobik di atas ranjang yang ternyata mampu marunkan kilojeules atau berat tubuh bila Anda memiliki kelebihan berat tubuh. Bahkan, suami istri yang melakukan hubungan seks hanya sekali seminggu, berat tubuhnya bisa turun sekira 10 ribu kilojeules per tahunnya.
Dr. Rosie juga mengatakan bahwa memadu cinta di atas ranjang akan bermanfaat memperbaiki kinerja jantung dan paru-paru karena ketika suami atau istri mengalami orgasme, detak jantung pun meningkat menjadi 150 denyutan per menitnya, jadi ibaratnya sedang berolah raga. Namun ada catatannya, sejauh Anda berdua sehat-sehat saja, hubungan seks yang teratur akan mampu membuat Anda fit. Namun, bila Anda berdua memiliki gejala penyakit








Dr. Rosie menyatakan hubungan seks ibaratnya aktivitas aerobik di atas ranjang yang ternyata mampu marunkan kilojeules atau berat tubuh bila Anda memiliki kelebihan berat tubuh. Bahkan, suami istri yang melakukan hubungan seks hanya sekali seminggu, berat tubuhnya bisa turun sekira 10 ribu kilojeules per tahunnya.


Dr. Rosie juga mengatakan bahwa memadu cinta di atas ranjang akan bermanfaat memperbaiki kinerja jantung dan paru-paru karena ketika suami atau istri mengalami orgasme, detak jantung pun meningkat menjadi 150 denyutan per menitnya, jadi ibaratnya sedang berolah raga. Namun ada catatannya, sejauh Anda berdua sehat-sehat saja, hubungan seks yang teratur akan mampu membuat Anda fit. Namun, bila Anda berdua memiliki gejala penyakit berat, Anda berdua harus segera berkonsultasi dengan dokter sebelum melakukan kegiatan seks teratur.


Dr. Rosie juga melaporkan hasil penelitiannya bahwa seks bisa mengatasi gejala sakit kepala, nyeri leher, dan penyakit arthritis. Bagaimana ini bisa terjadi? Karena pada saat kita melakukan hubungan seks dan mencapai orgasme, otak segera aktif mengeluarkan enderphin, semacam obat alami yang berfungsi meredakan rasa nyeri.




Lem dan pelumas


Banyak para suami yang tak paham bahwa sebenarnya hubungan seks yang teratur, baik untuk kesehatannya. Umumnya mereka mendapat informasi dari teman-teman ngobrolnya, bahwa terlalu banyak melakukan kegiatan seks adalah tidak sehat karena bisa membuat loyo. "Anggapan itu tidak benar," kata Dr. Rosie. Justru sebaliknya, pria berusia di atas 40 tahun harus lebih sering melakukan hubungan seks dengan istrinya. Dengan sering (teratur) melakukan hubungan seks, pria usia di atas 40 tahun ke atas akan terhindar dari kongesti atau gejala kemacetan prostat, salah satu penyakit yang ditakuti kaum pria.


Suatu keluhan pria di atas 40 tahun adalah perasaan tidak enak saat ejakulasi, padahal pengobatannya gampang saja, seringlah orgasme, dengan demikian lebih seringlah melakukan hubungan seks dengan istrinya. "Berfantasi dan melakukan hubungan seks juga baik untuk pria paruh baya karena akan meningkatkan beredarnya testoteron," ujar Dr. Rosie.


Testoteron, hormon seks pria yang juga disebut androgon yang dihasilkan oleh testikel, cortex bagian luar dari kelenjar adrenal ini bertanggung jawab atas perkembangan khas seksual kedua pada pria, seperti menjadi beratnya suara, pertumbuhan wajah dan kelamin, proses-proses fisiologis dan metabolik. Testoteron juga meningkatkan sexual desire atau hasrat birahi seks dan membantu rasio pertumbuhan otot yang bersih dari lemak.


Jadi, bila Anda ingin tampak macho, seperti hero di film Hollywood, selain rajin mengonsumsi makanan-makanan bernutrisi, olah raga teratur, juga dianjurkan untuk lebih sering melakukan hubungan seks teratur dengan istri. Dari riset Dr. Rosie dan kawan-kawan telah ditarik simpulan bahwa hubungan seks teratur akan memperpanjang usia karena aktifnya berbagai hormon itu tadi, antara lain testoteron, oxytocyn, dan endorphin, yang bisa menahan laju hormon-hormon stres.


Tentu saja seks bukanlah di atas segalanya dalam hidup ini, namun paling tidak, ujar Dr. Rosie, suami istri yang telah melakukan hubungan seks teratur dan berkualitas (mendapatkan kemudahan orgasme), terbukti lebih sehat fisik dan mentalnya, dibandingkan dengan merka yang tidak sehat kehidupan seksnya. Kehidupan seks yang teratur dan sehat istilah Dr. Rosie adalah long term relationship karena berfungsi ganda sebagai "lem" sekaligus sebagai "pelumas".


Lem artinya merekatkan hubungan harmonis suami istri, sedangkan pelumas diartikan bila hubungan seks lancar, suami istri tersebut akan menjalani kesehatan emosional sehari-hari. Bukankah sering kita baca artikel, istri menjadi uring-uringan karena tak mampu mencapai orgasme tadi malam? Atau, istri minta cerai karena suami kelewat loyo. Jadi jangan anggap lagi hubungan seks hanya sekadar pengumbar libido, tetapi pahami seks sebagai perekat keharmonisan dan nilai-nilai kesehatan yang berharga yang tidak kita sangka sebelumnya. (Agah Nugraha/sumber: Woman's Day)***







Tidak ada komentar:

Posting Komentar